1. Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan
A. Pengertian Penduduk
Penduduk adalah orang atau sekelompok orang yang tinggal di suatu
tempat. Penduduk dapat juga diartikan adalah sebuah kelompok atau
kumpulan dari masyarakat yang terbentuk di wilayah tersebut. Penduduk, dalam
pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang
biak dalam suatu daerah tertentu
Penduduk bisa didefinisikan menjadi 3 :
Penduduk bisa didefinisikan menjadi 3 :
1. Orang yang mendiami suatu tempat
2. Orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain, seperti
KTP, SIM atauoun identitas lainnya.
3. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Adapun
yang dimaksud penduduk Indonesia adalah orang-orang yang menetap di Indonesia.
Berdasarkan publikasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), basil census pada
tahun 2000 menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 202,9 juta jiwa.
Dengan jumlah penduduk yang demikian banyaknya, Indonesia menduduki
urutan keempat sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di
dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
1. Budaya Masyarakat
Negara Indonesia memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang begitu beragam. Dari sekitar 13.667 pulau berpenduduk di Indonesia, ternyata telah menghasilkan 400 suku bangsa dan ratusan bahasa daerah. Keragaman budaya tersebut telah melahirkan adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Keragaman budaya dapat kita amati dari berbagai bentuk kebudayaan khas, seperti bahasa, bentuk rumah adat, pakaian adat, kesenian tradisional, dan makanan khas.
2. Adat Istiadat
Adat istiadat diartikan sebagai taw kelakuan yang kuat dan menyatu dengan perilaku masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dart saw generasi ke generasi berikuuiya. Contoh adat istiadat yang masih terpelihara dengan baik sampai sekarang adalah adat dalam upacara perkawinan dan upacara kematian (seperti Ngahen di Bali).
Negara Indonesia memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang begitu beragam. Dari sekitar 13.667 pulau berpenduduk di Indonesia, ternyata telah menghasilkan 400 suku bangsa dan ratusan bahasa daerah. Keragaman budaya tersebut telah melahirkan adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Keragaman budaya dapat kita amati dari berbagai bentuk kebudayaan khas, seperti bahasa, bentuk rumah adat, pakaian adat, kesenian tradisional, dan makanan khas.
2. Adat Istiadat
Adat istiadat diartikan sebagai taw kelakuan yang kuat dan menyatu dengan perilaku masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dart saw generasi ke generasi berikuuiya. Contoh adat istiadat yang masih terpelihara dengan baik sampai sekarang adalah adat dalam upacara perkawinan dan upacara kematian (seperti Ngahen di Bali).
3. Rumah Adat
Rumah adat adalah ruang diselenggarakannya upacara adat. Banyak sekali keragaman bentuk dan arsitekiur Dari rumah adat yang terdapat di Indonesia. Perbedaan dan keragaman benruk rumah adat yang rerdapat di Indonesia disesuaikan dengan fungsi, keadaan geografis, dan perbedaan kehidupan penduduk di Indonesia. Sebagai concoh adalah rumah Lamin di Kalimantan Timur, rumah Palming di Kalimantan Barat, dan rumah Banjar di Kalimantan Selatan.
Semua rumah adat yang berada di Kalimantan berbentuk rumah panggung. Bentuk rumah tersebut sengaja dibuat demikian karena pada umumnya orang Kalimantan hidup tersebar secara berkelompok di daerah sekitar hutan. Oleh karena itu, benruk rumah panggung adalah bentuk rumah yang tepat untuk menghindari serangan binatang buas.
4. Upacara Adat
Indonesia memiliki banyak adat-adat yang berorientasi pada upacara persembahan ataupun upacara penyambutan dll.
Contoh upacara adat di Indonesia, antara lain sehagai berikut
a. Upacara Ngaben, yaitu upacara adat pembakaran mayat dalam agama Hindu di Bali. Upacara ini merupakan upacara pembakaran jenasah bersama dengan sejumlah benda berharga yang di milikinya sebagai syarat upacara.
b. Upacara Belian Obat, yaitu upacara yang di lakukan suku Dayak dalam rangka pengobatan
tradisional di daerah Tanjung Isuy Kalimantan Timur.
c. Upacara Ngeuyeuk Seureuh dan Saweran, yaitu rangkaian upacara perkawinan di daerah
jawa Barat. Upacara ini berisi rentang nasihat-nasihat dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.
d. Upacara Kesodo, yaitu upacara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Gunung Bromo. Upacara ini dilakukan dengan cara melemparkan sesajen ke dalam kawah Gunung Brom
Rumah adat adalah ruang diselenggarakannya upacara adat. Banyak sekali keragaman bentuk dan arsitekiur Dari rumah adat yang terdapat di Indonesia. Perbedaan dan keragaman benruk rumah adat yang rerdapat di Indonesia disesuaikan dengan fungsi, keadaan geografis, dan perbedaan kehidupan penduduk di Indonesia. Sebagai concoh adalah rumah Lamin di Kalimantan Timur, rumah Palming di Kalimantan Barat, dan rumah Banjar di Kalimantan Selatan.
Semua rumah adat yang berada di Kalimantan berbentuk rumah panggung. Bentuk rumah tersebut sengaja dibuat demikian karena pada umumnya orang Kalimantan hidup tersebar secara berkelompok di daerah sekitar hutan. Oleh karena itu, benruk rumah panggung adalah bentuk rumah yang tepat untuk menghindari serangan binatang buas.
4. Upacara Adat
Indonesia memiliki banyak adat-adat yang berorientasi pada upacara persembahan ataupun upacara penyambutan dll.
Contoh upacara adat di Indonesia, antara lain sehagai berikut
a. Upacara Ngaben, yaitu upacara adat pembakaran mayat dalam agama Hindu di Bali. Upacara ini merupakan upacara pembakaran jenasah bersama dengan sejumlah benda berharga yang di milikinya sebagai syarat upacara.
b. Upacara Belian Obat, yaitu upacara yang di lakukan suku Dayak dalam rangka pengobatan
tradisional di daerah Tanjung Isuy Kalimantan Timur.
c. Upacara Ngeuyeuk Seureuh dan Saweran, yaitu rangkaian upacara perkawinan di daerah
jawa Barat. Upacara ini berisi rentang nasihat-nasihat dalam mengarungi kehidupan berumah tangga.
d. Upacara Kesodo, yaitu upacara yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Gunung Bromo. Upacara ini dilakukan dengan cara melemparkan sesajen ke dalam kawah Gunung Brom
5.
Kegiatan Ekonomi Penduduk
Kondisi wilayah Indonesia memberikan
corak pada keadaan social ekonomi penduduk Indonesia.
a. Pertanian,
b. Perkebunan,
a. Pertanian,
b. Perkebunan,
c. Peternakan.
d. Perikanan,
d. Perikanan,
e.
Kehutanan.
f. Pertambangan,
g. Perindustrian.
f. Pertambangan,
g. Perindustrian.
B. PENGERTIAN
MASYARAKAT
Posted on 30 Juni 2008 by Abdul
Majid
A.Pengertian
Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan
tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti; sekolah,
keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal
ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat
petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota-
anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Sedangakan pada masyarakat patambayan terdapat hubungan
pamrih antara anggota-angotanya.
Unsur-unsur suatu masyarakat
1. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
2.
Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan atau
undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama.
Bila
dipandang cara terbentuk nya masyarakat:
1.
Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.
Masyarakat mardeka
3.
Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya,
seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah
atau keturunan.
4. Masyarakat kultur,yaitu
masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau kepercayaan.
Masyarakat
dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1)Masyarakat
kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum
mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat
sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang,
kerena pengetahuan modern sudah maju, teknologi pun sudah berkembang, dan sudah
mengenaltulisan.
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/
Manusia merupakan makhluk yang
memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di
sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia
memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi
sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
Berikut di bawah ini adalah beberapa
pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat
adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau
perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi
secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C.
Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok / kumpulan manusia tersebut.
http://tugas-softskill-rizka.blogspot.com/2010/10/pengertian-penduduk-masyarakat-dan.html
C.PENGERTIAN KEBUDAYAAN
DEFINISI
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. ”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. ”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. Pengertian Kepribadian, Kebudayaan dan Kebudayaan Barat
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian antara
lain:
·
Faktor Keturunan. Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu.[1] Tinggi fisik, bentuk wajah,
gender, temperamen, komposisi otot
dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada
umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh
siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu
komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari
individu
·
Faktor Linglungan. Faktor lain yang memberi
pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh
dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman,
dan kelompok sosial;
dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami.[1] Faktor lingkungan ini memiliki
peran dalam membentuk kepribadian seseorang.[1] Sebagai contoh, budaya membentuk norma,
sikap, dan nilai
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan
konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di
suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.[1] Misalnya, orang-orang Amerika
Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan
etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri
mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman,
sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan
dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga
daripada pekerjaan dan karier
A.Definisi
kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya,pengantar Ilmu Antropologi,istilah kebudayaan berasal dari kata Sanskerta,yaitu bentuk dari kata budhi yang berarti budi atau akal.Dengan demikian ,kebudayaan dapat diberi pengertian sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Dalam bahasa inggris ,kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.Dari arti ini berkembang arti culture sebagai daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah atau mengubah alam .
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya,pengantar Ilmu Antropologi,istilah kebudayaan berasal dari kata Sanskerta,yaitu bentuk dari kata budhi yang berarti budi atau akal.Dengan demikian ,kebudayaan dapat diberi pengertian sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Dalam bahasa inggris ,kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani.Dari arti ini berkembang arti culture sebagai daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah atau mengubah alam .
B.Karakteristik
kebudayaan
Kebudayaan adalah sejumlah cita-cita nilai dan standar perilaku sehingga apa yang dilakukan dan diperbuat para individu dapat dipahami oleh kelompoknya.Karena memiliki kebudayaan yang sama , orang yang satu dapat meramalkan perbuatan orang lain dalam situasi tertentu dan mengambil tindakan yang sesuai.
Kebudayaan adalah sejumlah cita-cita nilai dan standar perilaku sehingga apa yang dilakukan dan diperbuat para individu dapat dipahami oleh kelompoknya.Karena memiliki kebudayaan yang sama , orang yang satu dapat meramalkan perbuatan orang lain dalam situasi tertentu dan mengambil tindakan yang sesuai.
C.Unsur-unsur kebudayaan
Dengan mangambil intisari pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli,misalnya oleh Koentjaraningrat dalam bukunya “pengantar ilmu antropologi” mengemukakan tentang tujuh unsure tersebut.
1.Bahasa
2.Sistem pengetahuan
3.Organisasi social
4.Sistem peralatan hidup dan teknologi
5.Sistem ekonomi dan mata pencaharian
6.Sistem religi
7.Kesenian
Dengan mangambil intisari pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli,misalnya oleh Koentjaraningrat dalam bukunya “pengantar ilmu antropologi” mengemukakan tentang tujuh unsure tersebut.
1.Bahasa
2.Sistem pengetahuan
3.Organisasi social
4.Sistem peralatan hidup dan teknologi
5.Sistem ekonomi dan mata pencaharian
6.Sistem religi
7.Kesenian
Setiap manusia dan
setiap individu memiliki peribadian yang berbeda-beda, perbedaan itu terjadi
karena banyak factor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah didikan dari
kedua orang tua yang membentuk kepribsdian didalam lingkup keluarga.
3.
Budaya
Barat
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat
luas untuk merujuk pada warisan
norma-norma sosial,
nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama,
sistem politik, artefak
budaya khusus, serta teknologi. Secara
spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
·
Pengaruh
budaya Klasik
dan Renaisans Yunani-Romawi
dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial
budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik,
Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya,
serta dalam hal tradisi rasionalisme
dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi
Helenistik, skolastisisme,
humanisme,
revolusi ilmiah dan pencerahan,
dan termasuk pula pemikiran
politik, argumen
rasional umum
yang mendukung kebebasan
berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi
yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
·
Pengaruh
budaya Alkitab-Kristiani
dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama
masa Pasca
Klasik.
·
Pengaruh
budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita
rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih
lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep
budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan
Barat adalah himpunan sastra, sains,
politik, serta prinsip-prinsip artistik
dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian
tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon
Barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan
negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi
orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh
imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah
juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan
masyarakat Barat moderen, antara lain
dengan adanya pluralisme politik,
berbagai subkultur atau budaya
tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Barat
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian
http://regieranjana.blogspot.com/2011/11/kebudayaan-dan-kepribadian.html
Sumber :
Buku,
http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/
0 komentar:
Posting Komentar